PENGEMBANGAN
KOLEKSI
KEGIATAN BELAJAR 1
INVENTARISASI BERBAGAI JENIS
BAHAN PUSTAKA
Kegiatan inventarisasi adalah
kegiatan pencatatan data bahan pustaka yang diterima perpustakaan pada buku
induk ataupun sarana bantu lainya.
A. TUGAS DAN WEWENANG
Disamping melakukan pengadaan,bagian
pengadaan bahan pustaka pada umumnya melakukan kegiatan penerimaan dan
inventarisasi bahan pustaka,seerta melakukan stok opname koleksi
perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan bahwa
tugas dan wewenang bagian inventarisasi bahan pustaka adalah berikut ini :
- Menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan,sesuai dengan jenis dokumen.
- Mendapatkan macam dan ukuran kolom – kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya.
- Menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditentukan.
- Menetapkan letak dan jenis serta melaksanakan pemberian tanda hak milik perpustakaan pada tiap dokumen yang diterima.
Tugas dan wewenang ini pada umumnya dilakukan juga
oleh perpustakaan lain selain perpusatakaan perguruan tinggi,seperti
perpustakaan umum,perpustakaan khusus,dan perpustakaan lainya.
B. PROSEDUR PENERIMAAN
Prosedur penerimaan bahan
pustaka adalah sebagai berikut :
1. Periksa alamat pengiriman dan
penerimaanya. Jika sesuai baru dibuka kemasanya.
2. Periksa kiriman apakah sesuai dengan
surat pengantar dan daftar pesanan kita.
3. Jika ada yang tidak sesuai,dengan
pesanan,baik judul,pengarang,ISBN,atau dalam keadaan rusak,kiriman tersebut
disisihkan dan dikembalikan ke pengirim disertai dengan surat permintaan
pergantian yang sesuai ( klaim ).
4. Untuk kiriman yang sesuai dengan surat
pengantar dan daftar pesanan serta kondisi fisiknya baik, di buatkan tanda
terima dan kirmkan kembali kepada pengirimnya sebagai bukti penerimaan.
5. Bahan pustaka terlebiih diberi stempel
kepemilikan dan perpustakaan.
6. Bahan pustaka siap dicatat dalam buku
induk,yang keteranganya disesuaikan dengan perpustakaan.
Setelah melakukan pengecapan dengan
stempel,kegiatan selanjutnya adalah pencatatan bahan pustaka yang dikenal
dengan istilah inventarisasi. Kegiatan inventarisasi bahan pustaka adalah
kegiatan pencatatan setiap bulan dengan buku induk, sebagai tanda bukti milik
perpustakaan. Kegiatan inventarisasi bertujuan agar perpustakaan dapat
mengontrol koleksi yang dimilikinya.
C. INVENTARISASI BUKU
Sebelum
melakukan inventarisasi buku maka sebelumnya adalah melakukan penerimaan buku.
Langkah – langkah penerimaan buku adalah sebagai berikut :
1. Buku – buku yang sudah diterima
perpustakaan, baik buku yang dipesan atau tidak dipesan maka diperiksa terlebih
dahulu apakah buku tersebut dalam keadaan baik/tidak rusak,kemudian dicocokan
satu per satu dengan daftar buku yang terdapat dalam surat pengantar dan
daftar pesanan,baik judul,pengarang
maupun ISBN-nya.
2. Apabila ada yang tidak sesuai dengan
pesanan maka buku tersebut disisihkan dan dikembalikan kepengirimnya dengan
permintaan untuk diganti.
3. Jika buku yang diterima dalam keadaan baik
dan sesuai dengan pesanan maka dibuatkan tanda terima, kemudian dikirimkan
sebagai bukti penerimaan.
4. Buku dibubuhi stempel kepemilikan dan
stempel nama perpustakaan atau lembaga.
5. Stempel pemilikan dibubuhi satu kali pada
halaman verso dan stempel perpustakaan dibubuhi pada beberapa bagian yaitu halaman depan,tengah dan belakang.
Agar buku tersebut mudah diketahui dengan cepat
siapa pemiliknya maka stempel nama lembaga dapat pula dibubuhi pada ketiga sisi
ketebalan buku untuk buku – buku yang tebal.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa keterangan yang terdapat dalam stempel
kepemilikan pada umumnya berisi informasi yang memuat keterangan mengenai :
1. Nomor registrasi
2. Asal perolehan
3. Lokasi penyimpanan
4. Tanggal registrasi
D. FUNGSI BUKU INDUK
Setelah diberi
stempel,buku tersebut dicatat dalam buku induk. Adapun fungsi buku induk adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai daftar inventaris koleksi
perpustakaan..
2. Mengetahui jumlah koleksi perpustakaan
dengan cepat.
3. Mengetahui jumlah koleksi buku yang
dimiliki perpustakaan pada saat/tahun tertentu.
4. Untuk membantu mengetahui judul – judul
buku yang hilang.
5. Mengetahui jumlah koleksi buku,menurut
jenis,bahasa,pembelian,hadiah maupun berdasarkan tukar – menukar.
E. PENCATATAN BUKU
Garis besar pencatatan
buku yang diterima adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan buku kedalam buku induk selalu
berdasarkan kronologis,yaitu menurut tanggal penerimaan buku tersebut.
2. Buku induk terbagi dalam kolom – kolom
yang isinya sebagai berikut.
a) Tanggal terima.
b) Nomor induk
c) Pengarang
d) Judul buku
e) Tahun terbit
f) Cara memperolehnya, yaitu melalui
pembelian atau hadiah,tukar – menukar dan siapa pengirimnya.
g) Sumber dana,apakah dari dana rutin atau
proyek tertentu.
h) Bahsa yang digunakan.
i)
Jumlah
eksemplar
j)
Harga
buku.
3. Tiap jilid buku mempunyai satu nomor
induk. Dengan demikian, buku yang berjilid 3 misalnya,akan memperoleh 3 nomor
induk,yaitu satu nomor tiap jilidnya.
4. Tiap tahun buku induk dapat dimulai dengan
nomor urut baru atau dapat dibuat berlanjut dari tahun ke tahun.
5. Jika buku hilang maka keterangan tersebut
dicatat dalam buku induk.
F. INVENTARISASI MAJALAH
Majalah merupakan terbitan
yang direncakan akan terbitan secara periodik selama kurun waktu yang cukup
lama. Majalah biasanya diterbitkan lebih darisatu kali dalam setahun,yang
ditandai dengan volume dan nomor secara berurutan untuk setiap terbitanya. Seperti
halnya buku,penerimaan majalah pada umumnya juga dilakukan oleh bagian
pengadaan.
Adapun langkah – langkah penerimaan majalah adalah sebagai berikut :
1. Periksa alaamt pengirim dan penerima pada
kemasan pembungkus majalah.
2. Cocokan majalah yang diterima dengan surat
pengantar dan daftar pesananya.
3. Apabila kiriman sudah cocock dengan
pesanan,kirimkan surat pengantar atau tanda terima kepada pengirimnya.
4. Catat majalah pada kartu majalah,dan
perhatikan apakah majalah yang diterima merupakan lanjutan dari nomor yang
sudah ada,atau nomor pertama dari majalah yang dipesan.
5. Memberi stempel perpustakan dan stempel
tanggal penerimaan pada majalah.
6. Majalah yang sudah dicatat, kemudian
dikirim ke bagian pelayanan majalah.
Stempel kepemilikan untuk majalah,pada umumnya
tidak disertai nomor registrasi,seperti
yang terdapat pada stempel kepemilikan buku.
Setelah majalah diterima,langkah selanjutnya adalah melakukan pencatatan
terhadap majalah – majalah yang datang tersebut. Pencatatan majalah dalam buku
induk berguna untuk :
1. Pencatatn majalah yang menjadi bagian dari
koleksi;
2. Memastikan nomor – nomor yang benar –
benar datang;
3. Melihat riwayat majalah;
4. Mengetahui nomor – nomor majalah
sebelumnya kosong.
Untuk melakukan pencatatan majalah terdapat
beberapa macam sistem pencatatan. Menurut
Sulistyo-Basuki (1991) ada beberapa macam sistem pencatatan majalah yang
dietrima perpustakaan,seperti berikut ini :
1. Sistem register.
2. Sistem buku besar.
3. Sistem dua karrtu.
4. Sistem tiga kartu.
5. Kardex.
6. Sistem ing-griya.
G. INVENTARISASI BAHAN
NONBUKU
Bahan nonbuku dari
berbagai jenis bahan pustaka diantaranya adalah sebaagai berikut :
1. Rekaman suara
2. Rekaman video
3. Bentuk mikro
4. Bahan kartografi
5. Bahan grafika
6. Sumber elektronik seperti
e-book,e-journal, dan lain sebagainya.
1. Penerimaan bahan nonbuku
Sama halnya dengan jenis bahan pustaka lain,
langkah – langkah penerimaan bahan pustaka nonbuku pada prinsipnya sama,yaitu
sebagai berikut :
1. Mencocokan bahan nonbuku yang diterima
dengan daftar pesanan maupun pengirimnya.
2. Apabila tidak cocok,catat,beritahukan dan
kembalikan pada pengirimnya.
3. Apabila cocok,berilah tanda pada daftar
pesanan bahwa pesananya sudah datang.
4. Memberikan sampul pada bahan nonbuku yang
tidak ada sampulnya.
5. Memberi stempel kepemilikan dan stempel
perpustakaan pada sampulnya.
6. Buatkan nomor induk dan tulisankan nomor
induk ini pada sampulnya atau pada label bahan pustaka tersebut.
7. Catat informasi bahan nonbuku tersebut
pada buku induk.
2. Pencatatan
Pada
umumnya buku induk untuk semua jenis bahan pustaka adalah sama,yaitu berisi
informasi mengenai nomor registrasi,pengarang,judul,edisi,tahun,jumlah,dan asal
perolehan. Cara pengisian kolom – kolom buku induk ini sama dengan pengisian
kolom buku induk untuk buku. Disini hanya berbeda dalam hal pembentukan nomor
induknya. Untuk membedakan jenis bahan pustaka, nomor induk sebaiknya diberi
lambang huruf yang menandakan jenis bahan pustaka dan diikuti dengan nomor
urut. Untuk jenis bahan pustaka di bawah ini, contoh lambangya adalah sebagai
berikut :
1) Film = F
2) Gambar =
G
3) Peta =
P
4) Piringan Hitam = PH
5) Mikrofilm =
MF
6) Selid =
S
7) CD-ROM =
CD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar