Layanan Peningkatan Minat Baca
Peningkatan
minat baca adalah suatu hal yang sangat pentig tetspi seolah dilupakan
orang.Kita begitu percaya kepada sekolah ,tempat anak-anak kita belajar di
sekolah dasar.Dan kita sering mengacuhkan apakah kepandaian membaca anak kita
itu benar-benar baik atau biasa-biasa saja,dan selanjutnya orangtualah yang
harus mengarahkan anaknya agar menjadi pembaca yang baik bahkan menjadi kutu
buku.
Selera
membaca anak laki-laki dan perempuan sangatlah berlainan,anak perempuan
cenderung senang dengan bacaan yang bersifat romantis,indah dan penuh
keibuan,sedangkan anak laki-laki menyenangi bacaan yang sifatnya
petualangan,menyentuh bahaya,perang-perangan dan komik.
Kalau
oraang tua salah memilhkan bacaan kepada anaknya,hasilnya akan bertolsk,bukanya
anak akan mencintai buku melainkanmembenci buku.Prof.Dr.Harsya W.Bachtiar dan
para profesor lainya telah membuktikan dan menekankan bahwa orang menjadi
cerdas kalau banyak membaca.
Di
AS cara meningkatkan minat baca ialah menyediakan bacaan di perpustakaan,tempat
anak menghabiskan hidupnya sehari-hari misalnya perpustakaan
sekolah,perpeustakaan umum,kedua jenis perpustakan ini hidup dengan baik karena
pajak.Disamping dana dari pajak ada pula orang-orang yang dengan senang hati
menghibahkan hartanya untuk keperluan mengembangkan atau mendirikan
perpustakaan,diantaranya ialah :
1.Carnegie mendirikan perpustakaan yang disebut Carnegie
Melon
2. Ronald Reagan mendirikan
perpustakaan di California
3. Lyndon Johson membuat perpustakaan
di Massachussette
4. John F.Kennedy mendirikan perpustakaan di Atlanta
5. Richard Nixon membuat perpustakaan
di New York
6.Thomas Jefferson mempelopori pendirian sebuah perpustakaan dan
bukan hanya itu beliau juga menciptakan sebuah sistem Klasifikasi buku yang
terkenal sebagai klasifikasi Jefferson.Kemudian bekembang menjadi The
Library Of Congress Classification yang terkenal di dunia
Pendapat Para Ahli tentang Membaca
I
Dewa Gede Alit Udayana mengemukakan bahwa kegemaran membaca pada anak-anak
mencontoh orang tua guru.Kalau oran tua atau guru rajin membaca maka anak pun
akan menirunya.
Mantan
presiden Soeharto mengatakan bahwa kebisaan membaca harus di pupuk sebagai
kebutuhan hidup kita sehingga mendarah daging sekaligus merupakan kebutuhan
sehari-hari seperti makan dan minum.
Seoran
tokoh pendidikan, Peter Drost S.J pernah mengatakan bahwa kebiasaan membaca
orang tua akan menurun pada anak-anaknya,sehingga minat baca anak itu
tinggi.Dan hendaknya anak-anak dibelikan buku-buku sejarah,dongeng,petualangan,fiksi
dan non fiksi.
Menurut
Prof.Dr.Soemitro Djokohadi Koesoemo bahwa pulau jawa ini dari barat sampai
timur akan merupakan suatu rangkaian
perkotaan.Indah sekali jika ramalan tersebut menjadi kenyataan kalau sudah
demikian maka tuntutan untuk hidup seprti di kota tidak bisa dihindari.Itulah
yang dinamakan era informasi kalau kita tak memiliki informasi kita akan
ketinggalan tetapi sebaliknya kalau kita
menguasai informasi,kita akan memiliki dunia.
Sebenarnya
tanpa masuk universitas pun kita bisa belajar
dari buku sepeti apa yang dilakukan oleh mantan Wakil Presiden Adam
Malik dan oleh para pemimpin kita lainya.Ini disebut otodidak.Untuk bisa
melakukan otodidak ini,diperlukan disiplin yang tinggi dan bekerja keras.Karena
itu diadakan sekolah secara klasikal yang dibimbing oleh seorang guru atau
dosen ini memudahkan penguasaan suatu materi persoalan.
Selanjutnya
Peter Drost menyarankan agar anak-anak kita membaca novel.Sebab novel
mengandung misi moral yang baik.Dengan membaca novel,anak akan mengembangkan
perbendaharaan bahasa sehingga anak akan kaya dengan kata-kata dalam bahasa
Indonesia yang baik.Novel memberikan berbagai logika dan penalaran,karena itu
anak yang rajin membasca novel akan pandai bernalar dan memiliki logika yang kuat.Biasnya
anak yang suka membaca novel pandai dalam ilmu pasti,berhitung dan
matematika.Ini juga dinyatakan oleh seorang pakar matematika dan fisika,Isaac
Asimov.
Eduard
Kimman seorang peneliti Barat mengelompokan minat baca orang Indonesia sebagai
berikut :
1.Golongan yang membaca sekali-kali
2. Golongan yang senang dengan cerita
bergambar.
3. Golongan yang membaca koran atau majalah
karena hanya ingin mengetahui informasi tertentu,misalnya mencari lowongan
pekerjaan,iklan, dan berita ringan-ringan.
4.Golongan yang membaca buku,untuk menimba
ilmu yang terkandung di dalamnya.
Kemampuan dan Teknik Membaca
Menurut Tjipto Utomo,ada lima hal teknik
membaca,yaitu :
A.MEMBACA MENCARI ARAH
Teknik
membaca ini merupakan teknik yang paling mudah .Kegiatan ini dilakukan untuk
memberikan tinjauan secara umum apa yang di maksud dalam bacaan tersebut.ada
beberapa hal yan harus diperhatikan dalam teknik ini yaitu :
1. Memeriksa judul buku atau bacaan tersebut.
2. Nama pengarang tersebut.
3. Tahun Terbit.
B. MEMBACA SECARA GLOBAL
Untuk
mendapat kesan umum dari sebuah buku,kita harus membaca secara global,isi pokok
dari buku tersebut dapat kita ketahui.Dalam membaca secara global,kita harus
memperhatikan tiap paragraf..Kalimat pertama dari suatu paragraf biasanya
mengandung isi paragraf tersebut.Sedangkan kalimat terakhir, berisi kesimpulan
dari paragraftersebut.
Maksud
membaca global adalah :
1.membaca tahap persiapan sebelum kita
membacanya secara rinci,
2.mudah diingat,karena kita membaca secara
garis besra saja,
3.mencari hal-hal baru,misalnya dalm rangka
menyusun skripsi
4.untuk memilih bahan yang diperlukan,
5.untuk membaca buku yang dianjurkan.
Perhatikan
kata- kata yang dicetak tebal,cetak miring atau yang digaris bawahi. Biasanya
ada maksud tertentu dari pengarang dalam menggunakan perbedaan tersebut.
C. MEMBACA UNTUK MENCARI
Yang
dimaksud membaca untuk mencari adalah membaca untuk menentukan
kata-kata,angka-angka,nama-nama atau pemikiran penting yang terkandung dalam
bahan bacaan.
D. MEMBACA UNTUK BELAJAR
Teknik
membaca ini harus dikuasai dengan baik oleh pembaca,terutama para pelajar dan
mahasiswa yang sedang mempelajari sesuatu. Pada dasarnya untuk belajar ialah
untuk mengerti.kalau sudah mengerti dapat mengingat dan kemudian dapat
menggunakan dan menerapkanya pada suatu praktik.
Dalam
membaca ini,kita boleh membuat coret-coretan untuk membantu mengerti suatu
masalah. Berikan garis bawah pada setiap kata atau kalimat yang dianggap
penting.Buatlah catatan tersendiri akan hal-hal yang dianggap penting,buatlah
bagan atau ringkasan.
E. MEMBACA DENGAN SIKAP KRITIS
Teknik
membaca yang paling sukar adalah teknik
membaca dengan sikap kritis. Seorang dosen harus memilki kemampuan membaca ini.
Funsi membaca ini adalah untuk memberikan penilaian apakah bahan yang dibaca
tersebut benar,logis,urut,enak dibaca,dan mudah di mengerti
Kunci
dari kekritisan adalah pertanyaan yang dibuat. Tentu saja untuk berbuat
demikian,kita harus mempunyai latar belakang pengalaman yang luas dan mendalam.
Walaupun hanya satu atau dua bidang,kita dapat mengembangkanya seluas dan
sedalam mungkin. Caranya ialah dengan banyak membaca,rajin mencari bahan bacaan
yang sesuai dengan bidang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar